Opini

1 komentar:

  1. Rusaknya Moral Anak Bangsa

    Oleh:
    EKA YUSFITASARI
    Mahasiswi Universitas Fajar Makkassar
    Jurusan komunikasi angkatan 2009



    Indonesia sedang dirundung krisis multidimensi. Krisis ekonomi, krisis politik, krisis pendidikan, krisis kepemimpinan, dan berbagai krisis lainnya. Krisis multidimensi inilah yang menyebabkan bangsa Indonesia semakin terpuruk. Salah satu yang menjadi penyebab keterpurukan bangsa ini adalah rusaknya moral sebagian anak bangsa.

    Kerusakan moral yang menimpa bangsa Indonesia sudah melewati tahap yang sangat memprihatinkan, karena telah menyentuh segala ranah kehidupan, mulai dari institusi negeri, swasta, hingga rakyat jelata sekalipun.

    Disadari ataupun tidak, dalam realitanya moral merupakan sesuatu yang sangat berpengaruh dalam kehidupan dan akan menjadi sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan sosial masyarakat.

    Krisis moral lebih berbahaya dari krisis ekonomi, politik dan krisis-krisis lainnya. Bukan bermaksud menomorsatukan moral, tapi itulah kenyataannya. Krisis ekonomi tidak akan terjadi bila para ekonom dan pelaku usaha bermoral. Begitupun dengan krisis politik, tidak akan terjadi jika para politikusnya bekerja dengan dasar moralitas yang baik. Sifat tidak jujur dan gemar berdusta maupun sifat rakus sepertinya sudah berurat akar pada sebagian anak bangsa.

    Kerusakan moral akan menimbulkan kerusakan-kerusakan disetiap aspek kehidupan. Nah, hal ini tentu akan sangat mengancam masa depan bangsa. Apabila moral tidak diindahkan, maka berbagai kekacauan dan permasalahan akan terus bermunculan.

    Maka dari itu, mulai sekarang masalah moral harus mendapatkan perhatian lebih bagi semua anak bangsa pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya. Mahasiswa harus mampu bertindak lebih baik dari yang lainnya karena mahasiswa mempunyai latar belakang sebagai kaum intelektual. Selain itu mahasiswa merupakan kader-kader calon pemimpin bangsa di masa akan datang, mereka adalah pemegang kendali negara pada masa depan yang harus selalu mengedepankan moralitas.

    BalasHapus